Pertolongan pertama adalah serangkaian tindakan darurat awal yang diberikan kepada seseorang yang mengalami cedera atau sakit mendadak, sebelum bantuan medis profesional tiba. Keterampilan ini bukan hanya milik paramedis atau tenaga kesehatan, melainkan sebuah kompetensi dasar yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu. Dengan bekal pertolongan pertama yang memadai, kita bisa menjadi penentu antara hidup dan mati, mencegah kondisi korban memburuk, atau bahkan menyelamatkan nyawa di saat-saat kritis.
Pentingnya memiliki kemampuan pertolongan pertama tidak dapat diremehkan. Kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja: di rumah, di tempat kerja, di jalan, atau bahkan saat berlibur. Dari luka sayat sederhana, keseleo, hingga serangan jantung atau tersedak, respons cepat dan tepat dalam beberapa menit pertama seringkali menjadi penentu hasil akhir. Misalnya, pada tanggal 10 April 2025, seorang anak laki-laki berusia 7 tahun di sebuah taman bermain tersedak permen. Berkat tindakan cepat seorang saksi mata yang terlatih dalam pertolongan pertama, nyawa anak tersebut berhasil diselamatkan sebelum tim medis tiba.
Melatih diri dalam pertolongan pertama mencakup beberapa prinsip dasar. Yang pertama adalah memastikan keamanan lokasi kejadian, baik bagi korban maupun penolong. Jangan pernah membahayakan diri sendiri saat berusaha menolong orang lain. Kedua, panggil bantuan darurat sesegera mungkin (di Indonesia, Anda dapat menghubungi 112 atau nomor darurat medis setempat seperti 118/119). Sampaikan informasi yang jelas dan ringkas mengenai kejadian, lokasi, dan kondisi korban. Ketiga, setelah keamanan terjamin dan bantuan dipanggil, barulah fokus pada penilaian kondisi korban, mulai dari memastikan jalan napas terbuka, pernapasan, hingga sirkulasi darah.
Berbagai lembaga, seperti Palang Merah Indonesia (PMI) dan organisasi kesehatan lainnya, secara rutin menyelenggarakan kursus dan sertifikasi pertolongan pertama untuk masyarakat umum. Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan teknik dasar seperti Resusitasi Jantung Paru (RJP/CPR) dan penanganan pendarahan, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan ketenangan saat menghadapi situasi darurat. Pengetahuan ini sangat berharga, tidak hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk keluarga dan orang terdekat kita.
Memiliki keterampilan pertolongan pertama adalah investasi penting dalam diri sendiri dan untuk masyarakat. Ini adalah bukti kepedulian dan kesiapan untuk bertindak saat dibutuhkan, menjadikan kita bagian dari solusi dalam menghadapi keadaan darurat.