Kategori: Penyakit

Mutasi Genetik Jadi Salah Satu Pemicu Tumor Ganas

Mutasi Genetik Jadi Salah Satu Pemicu Tumor Ganas

Kesehatan menjadi aspek krusial dalam kehidupan manusia, namun ancaman penyakit seperti tumor ganas kerap membayangi. Salah satu faktor utama yang dikenal sebagai pemicu tumor ganas adalah mutasi genetik. Perubahan pada struktur DNA sel dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, yang pada akhirnya berujung pada pembentukan massa abnormal yang bersifat ganas dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain.

Mutasi genetik yang berperan sebagai pemicu tumor dapat terjadi karena berbagai sebab, baik dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi kesalahan saat replikasi DNA atau proses perbaikan DNA yang tidak sempurna. Sementara itu, faktor eksternal atau lingkungan dapat berupa paparan radiasi, bahan kimia karsinogenik (seperti yang terdapat dalam asap rokok atau polusi), virus tertentu (misalnya Human Papillomavirus/HPV yang terkait dengan kanker serviks), atau bahkan pola makan yang tidak sehat. Mutasi ini umumnya terjadi pada gen-gen penting yang mengatur pertumbuhan dan pembelahan sel, seperti onkogen (gen yang memicu pertumbuhan sel) dan gen penekan tumor (gen yang menghentikan pertumbuhan sel).

Ketika mutasi terjadi pada onkogen, gen tersebut dapat menjadi terlalu aktif, mendorong sel untuk terus membelah tanpa henti. Sebaliknya, mutasi pada gen penekan tumor dapat membuat gen tersebut kehilangan fungsinya, sehingga sel kehilangan “rem” alaminya untuk menghentikan pembelahan. Akumulasi mutasi pada gen-gen krusial ini secara bertahap mengubah sel normal menjadi sel kanker. Proses ini tidak terjadi dalam semalam, melainkan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan seringkali melibatkan beberapa mutasi berbeda yang bekerja sama sebagai pemicu tumor ganas.

Pemahaman tentang peran mutasi genetik sebagai pemicu tumor sangat penting dalam pengembangan diagnosis dini dan terapi yang lebih efektif. Ilmuwan dan dokter terus melakukan penelitian untuk mengidentifikasi mutasi spesifik yang terkait dengan berbagai jenis kanker. Penemuan ini membuka jalan bagi terapi target, yaitu pengobatan yang dirancang untuk secara spesifik menyerang sel-sel kanker yang memiliki mutasi genetik tertentu, sehingga lebih efektif dan minim efek samping pada sel sehat. Deteksi dini mutasi genetik melalui skrining dapat membantu dalam identifikasi risiko dan intervensi yang lebih cepat, meningkatkan peluang kesembuhan bagi pasien.

Penyakit Jantung Koroner Masih Jadi Salah Satu Penyakit Mematikan dengan Angka Kematian Tinggi!

Penyakit Jantung Koroner Masih Jadi Salah Satu Penyakit Mematikan dengan Angka Kematian Tinggi!

Penyakit jantung koroner (PJK) hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit mematikan yang merenggut banyak nyawa di seluruh dunia. Kondisi ini terjadi akibat adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner yang memasok oksigen dan nutrisi ke otot jantung. Kurangnya aliran darah dapat menyebabkan nyeri dada (angina) hingga serangan jantung yang berpotensi fatal. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per tanggal 6 Mei 2025 menunjukkan bahwa PJK masih menjadi penyebab utama kematian secara global, termasuk di Inggris.

Penyakit jantung koroner termasuk dalam kategori penyakit mematikan karena seringkali berkembang secara perlahan tanpa menimbulkan gejala yang signifikan pada tahap awal. Banyak orang baru menyadari menderita PJK ketika sudah terjadi komplikasi serius seperti serangan jantung. Faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit mematikan ini meliputi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, merokok, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung.

Meskipun menjadi salah satu penyakit mematikan, PJK sebenarnya dapat dicegah dan dikelola dengan baik melalui perubahan gaya hidup sehat dan pengobatan yang tepat. Langkah-langkah pencegahan meliputi menjaga pola makan sehat rendah lemak dan tinggi serat, berolahraga secara teratur, tidak merokok, mengelola stres, serta menjaga berat badan ideal. Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin juga sangat penting untuk mengidentifikasi faktor risiko dan memulai pengobatan sejak dini.

Di Inggris, National Health Service (NHS) secara aktif mengkampanyekan gaya hidup sehat dan menyediakan layanan skrining jantung bagi kelompok masyarakat berisiko tinggi. Dr. Emily Carter, seorang ahli kardiologi di British Heart Foundation, dalam wawancaranya pada hari ini, Selasa, 6 Mei 2025, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan penyakit mematikan ini dan langkah-langkah pencegahannya. “Penyakit jantung koroner memang serius, tetapi dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risikonya secara signifikan,” ujarnya.

Sebagai kesimpulan, penyakit jantung koroner masih menjadi ancaman serius sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang faktor risiko, pencegahan yang efektif, dan penanganan medis yang tepat, dampak buruk dari penyakit ini dapat diminimalkan. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung dan menerapkan gaya hidup sehat sebagai langkah utama pencegahan.

Mengenal Jenis Penyakit Kulit Umum dan Penyembuhan: Mengupas Tuntas Kudis

Mengenal Jenis Penyakit Kulit Umum dan Penyembuhan: Mengupas Tuntas Kudis

Dalam dunia dermatologi, terdapat berbagai macam jenis penyakit kulit yang umum dialami oleh masyarakat. Mengenali berbagai jenis penyakit kulit ini penting agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan. Salah satu jenis penyakit kulit yang cukup sering ditemui, terutama di lingkungan dengan sanitasi kurang baik atau kepadatan penduduk tinggi, adalah kudis (scabies). Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang kudis, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara penyembuhannya.

Kudis adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei. Tungau betina akan menggali terowongan di lapisan kulit paling atas (epidermis) dan bertelur di dalamnya. Keberadaan tungau dan telur inilah yang memicu reaksi alergi pada kulit, menyebabkan rasa gatal yang sangat hebat, terutama pada malam hari. Penularan kudis terjadi melalui kontak kulit langsung yang berkepanjangan dengan penderita, misalnya saat tidur bersama, berpegangan tangan, atau berbagi pakaian dan handuk.

Gejala utama kudis adalah rasa gatal yang intens, terutama di sela-sela jari tangan dan kaki, pergelangan tangan, siku, ketiak, sekitar puting susu (pada wanita), alat kelamin, perut, dan bokong. Selain gatal, penderita kudis juga akan memiliki ruam berupa bintil-bintil kecil, lecet berisi cairan, atau garis-garis halus berwarna putih keabuan yang merupakan terowongan yang dibuat oleh tungau. Pada kasus yang sudah parah, infeksi sekunder oleh bakteri dapat terjadi akibat garukan yang berlebihan, menyebabkan timbulnya nanah dan krusta.

Diagnosis kudis biasanya dilakukan oleh dokter berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat keluhan pasien. Dokter mungkin akan melakukan kerokan kulit tipis di area yang terkena untuk mencari keberadaan tungau, telur, atau kotorannya di bawah mikroskop.

Pengobatan kudis bertujuan untuk membunuh tungau dan telurnya, serta meredakan gejala gatal dan peradangan. Beberapa obat topikal (oles) yang umum digunakan untuk mengatasi kudis antara lain permetrin krim 5%, losion lindane 1%, dan krim ivermectin. Obat-obatan ini harus dioleskan secara merata ke seluruh tubuh, dari leher ke bawah, dan dibiarkan selama beberapa jam (sesuai petunjuk dokter) sebelum dibilas. Pengobatan biasanya perlu diulang setelah satu minggu untuk memastikan semua tungau dan telur telah mati.

Selain pengobatan topikal, dokter mungkin juga meresepkan obat oral seperti ivermectin untuk kasus kudis yang parah atau menular luas. Untuk meredakan gatal, antihistamin oral dapat diberikan. Penting untuk diingat bahwa semua anggota keluarga atau orang yang kontak erat dengan penderita kudis juga perlu diobati secara bersamaan, meskipun mereka belum menunjukkan gejala. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan kembali (reinfeksi).

Langkah-langkah pencegahan kudis meliputi menjaga kebersihan diri, seperti mandi secara teratur dan mengganti pakaian setiap hari. Hindari berbagi pakaian, handuk, dan tempat tidur dengan orang lain, terutama jika ada anggota keluarga atau teman yang terinfeksi kudis. Mencuci pakaian, sprei, dan handuk dengan air panas dan menjemurnya di bawah sinar matahari juga dapat membantu membunuh tungau. Dengan mengenali gejala dan cara penularannya, serta melakukan pengobatan dan pencegahan yang tepat, kudis dapat diatasi dan tidak menjadi masalah kesehatan yang berkepanjangan. Memahami berbagai jenis penyakit kulit dan cara penanganannya adalah langkah awal menuju kulit yang sehat.