Osteoporosis, yang sering disebut sebagai “penyakit tulang rapuh,” adalah kondisi di mana tulang menjadi lemah dan keropos, sehingga lebih rentan terhadap patah tulang. Penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala awal, sehingga penting untuk proaktif dalam Mencegah Pengeroposan Tulang sejak dini. Dengan kombinasi gaya hidup sehat, nutrisi tepat, dan deteksi dini, kita dapat menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko komplikasi serius di kemudian hari.
Salah satu strategi paling fundamental untuk Mencegah Pengeroposan Tulang adalah memastikan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup. Kalsium adalah bahan baku utama tulang, sementara vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Sumber kalsium yang baik meliputi produk susu (susu, yogurt, keju), sayuran hijau gelap (bayam, brokoli), ikan bertulang lunak (sarden), dan makanan yang diperkaya kalsium (sereal, jus). Untuk vitamin D, paparan sinar matahari pagi adalah sumber alami terbaik (sekitar 10-15 menit setiap hari), selain dari makanan seperti ikan berlemak atau suplemen. Pusat Nutrisi dan Kesehatan Tulang merekomendasikan asupan kalsium harian sekitar 1000-1200 mg untuk orang dewasa dan vitamin D sekitar 600-800 IU.
Selain nutrisi, aktivitas fisik teratur juga memegang peranan penting dalam Mencegah Pengeroposan Tulang. Latihan beban atau weight-bearing exercise (aktivitas di mana tubuh menopang beratnya sendiri) sangat efektif dalam membangun dan mempertahankan kepadatan tulang. Contohnya termasuk berjalan kaki, joging, menaiki tangga, senam, atau angkat beban ringan. Aktivitas ini memberikan tekanan positif pada tulang, merangsang sel-sel pembentuk tulang untuk bekerja lebih aktif. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Jurnal Kesehatan Masyarakat pada 17 Februari 2025 menunjukkan bahwa individu yang rutin berjalan kaki 30 menit setiap hari memiliki risiko osteoporosis 20% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak aktif.
Faktor gaya hidup lain yang perlu diperhatikan meliputi menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, karena keduanya dapat mengganggu penyerapan kalsium dan mempercepat pengeroposan tulang. Deteksi dini juga krusial; orang yang berisiko tinggi (misalnya wanita pascamenopause, orang dengan riwayat keluarga osteoporosis) disarankan untuk melakukan tes kepadatan tulang (densitometri tulang) secara berkala, sesuai anjuran dokter. Misalnya, pada 15 Maret 2025, Klinik Orthopedi Sehat Sentosa mengadakan program skrining gratis untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya deteksi dini osteoporosis.
Dengan menerapkan strategi ini secara konsisten, kita dapat Mencegah Pengeroposan Tulang dan memastikan tulang tetap kuat dan sehat sepanjang usia, sehingga mengurangi risiko patah tulang yang dapat membatasi mobilitas dan kualitas hidup.