Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau peradangan. Meskipun seringkali bukan kondisi serius, demam dapat membuat tidak nyaman, terutama pada anak-anak. Salah satu obat yang umum digunakan untuk meredakan demam adalah Ibuprofen. Namun, penting untuk memahami kapan harus minum Ibuprofen dan berapa dosis yang tepat agar efektif serta aman. Penggunaan yang benar akan membantu meredakan gejala tanpa menimbulkan risiko yang tidak perlu.
Ibuprofen bekerja sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dengan cara mengurangi produksi zat kimia dalam tubuh yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan demam. Efeknya yang cepat dalam menurunkan suhu tubuh menjadikannya pilihan favorit banyak orang. Namun, efektivitas ini sangat bergantung pada pemberian dosis yang sesuai dan waktu konsumsi yang tepat, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.
Kapan harus minum Ibuprofen? Umumnya, Ibuprofen diminum saat suhu tubuh mencapai 38°C (100.4°F) atau lebih, atau ketika demam disertai dengan gejala yang mengganggu seperti nyeri otot, sakit kepala, atau rasa tidak enak badan. Penting untuk tidak memberikan Ibuprofen hanya karena suhu tubuh sedikit meningkat tanpa adanya gejala yang mengganggu, terutama pada anak-anak. Perhatikan kondisi umum pasien.
Untuk orang dewasa, dosis Ibuprofen yang direkomendasikan umumnya adalah 200 hingga 400 mg setiap 4 hingga 6 jam, sesuai kebutuhan. Jangan melebihi 1200 mg dalam 24 jam kecuali atas rekomendasi dokter. Selalu baca petunjuk pada kemasan obat dan konsultasikan dengan tenaga medis jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.
Dosis Ibuprofen untuk anak-anak sangat bergantung pada berat badan, bukan usia. Sebagai pedoman umum, dosis yang diberikan adalah 5 hingga 10 mg per kilogram berat badan, setiap 6 hingga 8 jam. Penting untuk menggunakan alat ukur dosis yang disertakan dalam kemasan obat anak-anak agar tidak terjadi kesalahan. Selalu cek kembali label obat untuk memastikan dosis yang benar.
Pemberian Ibuprofen sebaiknya dilakukan setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung. Meskipun jarang, Ibuprofen dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, atau gangguan pencernaan lainnya. Jika efek samping ini terjadi, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker. Perhatikan juga riwayat alergi terhadap obat-obatan sejenis.