Jakarta Mencatat Ribuan Kasus Penyakit DBD Dalam 2024

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat angka yang cukup mengkhawatirkan terkait penyebaran penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) sepanjang tahun 2024. Hingga akhir April 2024, tercatat sebanyak 3.257 kasus penyakit DBD ditemukan di berbagai wilayah административного Jakarta. Data ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, di mana tercatat 1.890 kasus.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dr. Siti Aminah, dalam konferensi pers di kantornya pada Senin, 6 Mei 2024, menjelaskan bahwa peningkatan kasus penyakit DBD ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan cuaca yang tidak menentu dan tingginya curah hujan pada awal tahun. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyakit DBD.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD. Langkah pencegahan yang paling efektif adalah dengan melaksanakan gerakan 3M Plus secara rutin,” ujar Dr. Siti Aminah. Gerakan 3M Plus meliputi Menguras tempat penampungan air secara teratur, Menutup rapat tempat penampungan air, dan Memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Plusnya adalah tindakan pencegahan tambahan seperti menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dikuras, menggunakan kelambu saat tidur, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan losion anti nyamuk.  

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, wilayah Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah kasus penyakit DBD tertinggi, mencapai 875 kasus, diikuti oleh Jakarta Selatan dengan 720 kasus, Jakarta Barat dengan 650 kasus, Jakarta Utara dengan 580 kasus, dan Jakarta Pusat dengan 432 kasus. Sementara itu, Kepulauan Seribu mencatat angka kasus DBD terendah, yaitu 20 kasus.

Pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD. Upaya-upaya tersebut meliputi penyemprotan fogging di wilayah-wilayah endemis, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan DBD, serta peningkatan kapasitas petugas kesehatan dalam penanganan kasus DBD. Masyarakat juga diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius akibat penyakit ini.